Senin, 16 Januari 2012

Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis

Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime


Disusun Oleh:Hera Astari 2011.133.301

Devi.D 2011.133.308

Dosen Pengasuh:Anita Rahmawati, S.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2011 / 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena ridho jualah kami diberikan kesehatan, kekuatan dan kesempatan kepada kami sebagai penulis sehingga kami dapat menyelesaikan makalah atas tugas yang diberikan oleh dosen Anita Rahmawati, S.Pd. tentang ”Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis dan Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanisme.

Makalah ini ditujukan kepada para pembaca semua kalangan. Kami sebagai penulis makalah membantu para pembaca untuk mengetahui bagaimana menjadi seorang pemimpin yang sebenarnya dalam segala bidang.

Kami sebagai penulis mohon maaf apabila terjadi kesalahan pada makalah ini, baik dalam penulisan maupun cara penyampainnya.

Palembang, 2011

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bentuklahan asal volkanis merupakan hasil kegiatan gunungapi dipermukaan (ekstrusi) maupun didalam kerak bumi.Bentuklahan hasil bentukan asal volkanis terdapat beberapa jenis yang berkaitan dengan kegunungapian.

Bentuk asal volaknik dibagi menjadi bentuk-bentuk eksplosif dan efusif.Struktur volkanik yang besar biasanya ditandai oleh erupsi yang eksplosif dan erupsi yang efieif.Perkembangan bentuklahan asal volkan erat kaitannya denga sejarah perkembangan dan kegitan kegunungapian.Demikian pula klasifikasi letusan dapat membentuk muka bumi yang berupa kompleks gunung api.

1.2 Rumusan Masalah

a.Apa sajakah bentukan bentuklahan asal volkanis?

b.Bagaimana perkembangan bentukan

1.3 Tujuan Masalah

asal volkaniss?

a.Untuk mengethui apa saja bentuklahan asal volkanis.

b.Untuk mengetahui perkembangan bentukan asal volkanis

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bentukan BentukLahan Asal Volkanis

Bentuklahan hasil bentukan asal volkanis,terdapat berbagai jenis yang berkaitan dengan kegunungapian (volkanisme).Jenis-jenis bentuk lahan tersebut adalah:

1.Kepundan (crater atau cauldron),yaitu cekungan membulat dibagian tengah vulkan sebagai pusat aktivitasnya.

2. Kerucut terak (cinder cone)

Merupakan gunung-api yang dibentuk terutama oleh bara basal dan abu vulkanik dari reruntuhan material piroklastik, atau dari material yang dikeluarkan pada saat terjadi letusan eksplosif. Karena dibentuk oleh serpihan material dan bukan dari lava, gunung ini mudah mengalami erosi, dan ukurannya pun relatif lebih kecil daripada gunung-api campuran. Gunung-api ini juga cenderung tidak bertahan lama, dibandingkan dengan gunung-api campuran yang terus bertambah lapisannya setiap kali terjadi letusan dari satu lubang.



3. Kerucut semburan (spatter cone)

4. Kubah atau sumbat lava (lava plug)

Sifat kekentalan magma meningkat sebanding dengan penambahan kandungan silika. Sebagian andesit dan dasit yang sangat asam, akan mudah membentuk kubah, yang kadang-kadang disertai dengan lidah lava tebal menonjol pada bagian bawahnya. Banyak contoh dapat ditemukan di Indonesia, misalnya di erupsi Galunggung 1918, Kelud 1920, dan Merapi. Sekitar 40 kubah lava di Indonesia telah dideskripsi menjadi beberapa tipe. Hartmann menaksir bahwa separuh jumlah gunungapi aktif memproduksi kubah lava dengan kandungan 55% Si02, miskin gas, dan dengan suhu sekitar 95oC.

Bentuk kubah dipengaruhi oleh konfigurasi dari tempat lava diekstrusikan. Kubah tumbuh seiring dengan penambahan energi dari dalam sehingga luar lapisan sangat diregangkan. Akan terjadi semacam stratifikasi mantel berurutan yang paralel dari luar ke dalam dengan ketebalan sampai beberapa meter. Kubah yang terbentuk mempunyai kemiringan kubah antara 35°- 40°. Akhir pembentukan kubah lava akan membentuk depresi di bagian puncaknya. Depresi ini merupakan hasil berbagai faktor, seperti penyusutan oleh pendinginan, atau berhentinya tekanan keatas.

Kubah Lava

Ø Terbentuk dari kumpulan aliran lava yang muncul di puncak seputar kawah gunung api

Ø Bermorfologi kubah, yang dibentuk dalam satu periode erupsi.

Ø Magma bersifat kental, sehingga hanya menumpuk di atas lubang kepundan membentuk bukit atau kubah batuan beku.

Ø Dalam pertumbuhannya, bagian luar kubah mendingin dan mengeras, yang selanjutnya diterobos oleh aliran lava berikutnya.

Ø Karena pada bagian luar mengeras, maka pada batas antara lava lama (keras di bawah) dan lava baru (plastis di atas) terbentuk perlapisan terpisah.Oleh proses pendinginan dan pengerasan yang tidak bersamaan, bagian yang plastis mudah runtuh, gugur menuruni lereng membentuk guguran kubah lava

5. Blok Lava

6. Kerucut Volkan



2.2 Perkembangan BentukLahan Volkanisme

Perkembangan bentukan lahan asal volkan erat kaitannya dengan sejarah perkembangan dan kegiatan gunung api.Perkembangan kegiatan gunung api,tergantung pada sifat gunung api tersebut.

2.2.1 Instrusi Magma

Intrusi adalah proses terobosan magma ke dalam lapisan kulit bumi (litosfer) tetapi tidak sampai keluar dari permukaan bumi. Namun intrusi magma menyebabkan permukaan cembung akibat pengangkatan lapisan kerak bumi.

Penerobosan magma kepermukaan bumi belum tentu mencapai permukaan bumi.Jika penerobosan magma tidak mencapai permukaan bumi,instrusi tersebut disbut instrusi magma atau plutonisme.Batuan beku yang terbentuk dari aktivitas ini disebut intrusiva.

Bentukan instrusi magma itu tergantung kepada jenis magmanya,yang merupakan sumber mineral yang mempunyai arti ekonomis.Bahan galian logam kebanyakan terdapat didalam batuan instrusi atau pada lapisan litosfer disekitar instrusi magma,karena mengalami metamorfosis.

Intrusi magma atau plutonisme menghasilkan bermacam-macam bentuk-bentukan ,yaitu:

1. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.

2. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.

3. Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan.

4. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.

5. Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.

6. Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.

2.2.2 Ekstrusi Magma(Erupsi Magma)

Perkembangan bentukan asal volkan erat kaitannya dengan sejarah perkembangan dan kegiatan gunung api.Perkembangan kegiatan gunungapi tergantung pada sifat letusan gunungapi,yaitu:

a.Meleleh/meleler (effusive) atau quit type

b.Meletus atau explosive type (Lobeck, 1993:663)

Suatu keadaan dimana aktivitas magma mencapai ke permukaan bumi,maka gerakan ini dinamakan erupsi magma. Jadi erupsi magma adalah proses keluarnya magma ke permukaan bumi karena ada tekanan dari dalam melalui retakan atau lubang kepundan. Erupsi magma inilah yang menyebabkan sebuah gunung bisa di katakan sebagai gunung api. Erupsi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan.

Kekuatan erupsi masing-masing volkan tidak sama.Pada setiap volkan dapat diamati periode silih berganti dari masa aktivitas tinggi dan masa aktivitas rendah.Aktivitas suatu volkan kadang-kadang secara bertahap bertambah besar dan lalu secara perlahan-lahan sirna,sementara itu tibi-tiba terjadi suatu ledakan dahsyat yang berbahaya.

Erupsi itu sendiri dibedakan beberapa jenis:

a.Erupsi sentral

Erupsi sentral adalah magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.Erupsi jenis ini dapat dibagi menjadi tiga:

1.Erupsi eksplosif (letusan), terjadi apabila letak dapur magma dalam dan volume gas besar, magma bersifat asam. Material yang dikeluarkan adalah piroklastik dengan kandungan S1O2 tinggi, misalnya bongkah, lapili, bom, pasir, abu dan debu. Bentuk Volkan adalah Sharp Cone.

2.Erupsi effusif (lelehan), terjadi karena letak dapur magma dangkal, volume gas kecil, magma bersifat basa. Material yang dikeluarkan berupa lava dengan kandungan S1O2. Bentuk volkan rounded cone.

3.Erupsi campuran, terjadi karena letak variasi dapur magma, volume gas dan sifat magma bersifat intermedier tetapi biasanya cenderung basa. Bentuk Volkan Strato.

Erupsi tipe ini menghasilkan tiga bentuk gunung api yaitu:

1.Gunung api perisai

Gunung api perisai yaitu gunung api bentukan hasil erupsi efusif atau aliran yang terbentuk karena sifat magma yang dikeluarkan cair atau encer. Contoh tipe gunung api perisai yaitu Gunung api di Kepulauan Hawaii .

Gunung api perisai

2.Gunung api maar

Gunung api maar yaitu gunung api bentukan hasil erupsi eksplosif atau ledakan.Gunung api tipe ini memiliki dapur magma yang relatif kecil dan dangkal sehingga dengan satu kali letusan maka aktivitas gunung api tersebut akan berhenti dan biasanya akan membentuk danau.

Gunung api maar

3.Gunung api strato

Gunung api strato merupakan gunung api berbentuk kerucut dengan lereng yang curam yang dihasilkan karena letusan eksplosif dan efusif secara bergantian. Contoh Gunung api strato yaitu Gunung Fuji di Jepang dan sebagian besar gunung api di Indonesia.

Gunung api strato

b.Erupsi semi volkanik atau erupsi freatik

Erupsi semi volkanik atau erupsi freatik,merupakanerupsi yang terjadi dimana tidak ada bahan-bahan baru yang dihasilkan.Pada erupsi jenis ini airtanah dirubah menjadi uap,contohnya depresi souh (Sumatera-Lampung) yang dalamnya 270 m.

c.Erupsi Linear

Erupsi linear adalah gerakan magma menuju permukaan bumi melalui celah-celah atau retakan-retakan dan berjajar sehingga nampak seperti garis.Erupsi linear menghasilkan lava yang cair dan membentuk plato, misalnya Plato Sukadana (Lampung).Erupsi linear ini terjadi sebagai akibat adanya rekahan,tetapi magma keluar melalui kepundan sentral dengan membentuk garis lurus atau berderet,material yang dikeluarkan umumnya cair,yang klastis sangat sedikit,larva bersifat basalt dengan membentuk plateau basalt seperti basaly Sukadama-Lampung.

d.Erupsi Post-Volkanis

erupsi aktiva post volkanik,terdapat pada gunungapi yang tidak begitu aktif lagi,terdapat semacam kegiatan post-volkanik seperti fumarol,solfatar,sumber air panas,dan geyser.

Bentuklahan yang dihasilkan oleh kegiatan volkanis diIndonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis,yaitu:

a.Kerucut paasiterparasitic cone type),merupakan tipe perbukitan atau gunungapi yang pembentukannya berkaitan langsung dengan kegiatan gunungapi.Contohnya adalah bentuklahan disekitar Gunung amomgan (Jawa Timur) sehingga disebut tipe Lamomgan.

b.Berbukit-bukit kecil (hillocks type) ,yaitu bukit-bukit kecil disekitar gunung api yang tersusun dari bahan-bahan gunungapi,terutama bahan lepas.Bentuk ini banyak disekitar kaki gunung Galunggung (Jawa Barat)

c.Antiklinorium gunungapi (volcanic anticlinorium type) ,merupakan perbukitan lipatan disekitar kaki gunungapi yang terjadi karena kompresi mendatar akibat runtuhan sebagian kerucut gunungapi.Contohnya diBukit Gendol di kaki barat Gunung Merapi merupakan bagian dari tubuh gunung Merapi yang saat ini telah meluncur secara pejal dari puncaknya yang tertahan didataran dengan dicirikan adanya lipatan pada lapisan plastis.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Bentuklahan asal volkanis terdiri dari:

1.Kepundan (crater atau cauldron)

2.Kerucut terak (cinder cone)

3.Kerucut semburan (spatter cone)

4.Blok Lava

5.Kubah atau sumbat lava (lava plug)

6. Kerucut Volkan

Erupsi gunungapi dibagi menjadi beberapa bagian,yaitu erupsi linier,erupsi sentral yang meliputi erupsi eksplosif dan erupsi efusif,erpsi semi volkan atau erupsi post-vulkanik.Masing-masing jenis erupsi yang terjadi membentuk bentukan bebtuklahan yang berbeda pula.Adapun sebagai contoh dari bentuklahan yang dihasilkan diantaranya adalah kerucut pasir (parastic cone type),bukit-bukit kecil (hillocks type),dan antiklinorium gunungapi (volcanic anticlical type).Dalam perkembangannya bentuk lahan asal volkan masing-masing berbeda sesuai dengan type erupsi gunung api itu sendiri,karena material dan hasil kecepatan serta tenaga asalluar dalam melakukan pekerjaanproses geomorfik

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.