Jumat, 20 Januari 2012

SIFAT BOLA BUMI, TENAGA DAN PROSES GEOMORFOLOGI


MAKALAH GEOMORFOLOGI UMUM

SIFAT BOLA BUMI,
TENAGA DAN PROSES GEOMORFOLOGI



Guru Pembimbing : Anita Rahmawati, S. Pd
Di
S
U
S
U
N
Oleh
 kelompok : I

·         Hasbi                                2011 - 133 - 279
·         Rika Meindasari              2011 - 133 - 285
·         Dara Ayu Julianti           2011 - 133 - 290

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
JL.A Yani Lr. Gotong Royong 9/10  Ulu Palembang
Telp. (0711) 51043 Fax.(0711) 514782

KATA PENGANTAR
                                                 
Puji syukur kita panjatkan  kehadirat  Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah makalah ini alhamdulillah tepat pada waktunya yg berjudul “Proses Perubahan pada bumi”
Makalah ini berisikan tentang informasi  mengenai proses perubahan  pada muka bumi,serta sebab akiat terjadinya perubahan tersebut,Harapan kami  makalah ini dapat memberikan informasi serta membantu  menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca sehingga kita semua bisa memahami lebih lanjut  tenteng proses perubahan pada bumi.
Kami menyadari makalah ini masih  jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran  dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapakan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan  terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta  dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senan tiasa meridhai  segalah usaha kita.amin


Palembang, 29 september 2011



Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................  i
DAFTAR ISI  ............................................................................................................ ii
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Pembatasan Masalah.................................................................................... 1
1.3 Perumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.4 Tujuan Penulisan ......................................................................................... 1

BAB. II
PEMBAHASAN
       2.1 Sifat Bola Bumi.............................................................................................2
      2.2 Tenaga dan Proses Geomorfologi...............................................................3


BAB. III
PENUTUP
        3.1 Kesimpulan................................................................................................11






BAB 1
PENDAHULUAN
1.1           Latar Belakang
Setalah memahami pengertian, ruang lingkup, tenteng sifat bola bumi, tenaga, dan proses geomorfik (mencakup tenaga dan proses eksogen, endogen, dan ekstraterrestrial) yang dapat merubah rupa bumi. Setelah membahas materi tersebut, mahasiswa diharapkan dapat:
a. menjelaskan tentang sifat-sifat bola bumi dalam kaitannya dengan proses geomorf
ologi
b. menjelaskan serta menerangkan secara benar mengenai tenaga dan proses geomorfologi;
c. menjelaskan dengan benar mengenai tenaga dan proses dalam kaitannya dengan perubahan reliefmuk
abumi;
d. menjelaskan serta menyebutkan dan mengenali relief muka bumi dengan perubahannya jikaada;
e. menyebutkan dan menerangkan dengan baik tentang jenis dan proses pelapukan batuan, erosi, dan gerak
massa batuan yang dapat merubah relief muka bumi.
Agar dapat memahami materi dengan baik, mahasiswa disarankan untuk membaca materi perkuliahan ini secara
berulang.

1.2           Pembatasan Masalah
1.1.2    Sifat Bola Bumi
1.2.2    Tenaga Dan Proses Geomorfologi

1.3           Perumusan Masalah
1.1.3    Apa yang dimaksud dengan sifat bola bumi ?
1.2.3    Apakah dampak dari tenaga dan proses geomorfologi ?       

1.4    Tujuan Penulisan
            1.1.4    Memberitahu kepada Pembaca agar dapat mengetahui tenteng sifat bola bumi.
            1.2.4    Memberitahu kepada pembaca agar dapat memahami dampak dari tenaga dan        proses geomorfologi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Sifat Bola Bumi

       Bentuk bumi yang bulat, telah diperbincangkan sejak lama dengan berbagai bukti yang dikemukakan untuk mendukung pernyataan bahwa bumi itu bentuknya bulat. Bukti tersebut seperti perjalanan kapal laut kitika masih berada jauh dari pantai yang tampak hanya bagian atas kapal, namun semakin mendekati ke arah pantai yang tampak pada bagian ke arah bawahnya. Sebenarnya bentuk bumi tersebut tidaklah bulat secara sempurna seperti bola dengan panjang garis tengah yang sama, tetapi bentuk bumi tidaklah demikian, karena garis tengah pada equator adalah 12.756 km sedangkan garis tengah antar kutub adalah 12.714 km (Alan & Arthur, 1992: 6). Dengan demikian garis tengah pada eqoator lebih panjang 42 km dibaningkan dengan panjang garis tenga pada jarak antara kutub. Dengan demikian bumi ini mengalami pemepatan pada bagian kutub.
Bentuk seperti itu terjadi sebagai akibat oleh hal-hal:
1. Rotasi bumi
2. Pengaruh gaya berat
3. Sifat dari dari materi pembentuk bumi itu sendiri.

      Bentuk bumi yang memepat pada bagian kutub tersebut disebut dengan oblate ellipsoid or flattening of the poles (Alan & Arthur, 1992: 6). Selain nama di atas disebut juga ellipsoid of rotation artinya sebagai hasil dari sebuah elips yang diputar pada sumbu pendeknya. Namun, perbedan antara sumbu pendek dengan sumbu panjang tersebut tidak besar sangat kecil. Oleh karena itu akan terkesan bahwa bumi tersebut seperti bola yang bulat benar, sehingga sering kali disebut bola bumi. Hal lain yang berkenaan dengan permukaan globe yang halus dan rata serta tidak dilakukan perbedaan penggambaran tingi rendahnya permukaan bumi di permukaan globe. Mempunyai alasan bahwa perbedaan tinggi rendah permukaan bumi sangat kecil jika dibandingkan dengan jarijari bumi yang panjangnya ± 6.350 km, sehingga jarak perbedaan tinggi rendah yang ada di permukaan bumi pada permukaan globe tidaklah berarti.
       Planet bumi mempunyai sifat fisis seperti gaya berat, kemagnetan, sifat karena bentuk bumi, elastisitas dan dinamika bumi, dan sifat radioaktif, dan lain-lain. Dengan mengtahui sifat-sifat fisis bumi tersebut, dapat mengungkapkan apa yang telah terjadi atau apa yang sedang terjadi di dalam bumi. Jadi, pengetahuan yang berkaitan dengan sisfat fisis bumi ini dikaitkan dengan berbagai hal yang dapat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung pada permukaan bumi. Gaya berat yang ada di permukaan bumi sangat bervariasi, hal ini disebabkan karena bumi yang memiliki massa.
       Adapun variasi gaya berat diakibatkan oleh beberapa hal seperti posisi lintang geografis (perubahan posisi bumi terhadap matahari dan bulan), jenis batuan, topografi, dan lain-lain. Bentuk bumi yang seperti “bola” dan sifat-sifat lain yang telah dikemukakan di atas, seperti bumi mengitari matahari (evolusi) dan berputar pada sumbunya (rotasi). Materi yang berkenaan dengan evolusi dan rotasi, di sini tidak dibicarakan secara khusus dan hanya disinggung saja mengenai beberapa hal yang berkaitan erat dengan Geomorfologi.

2.2      Tenaga dan Proses Geomorfologi

      Permukaan bumi salalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu sebagai akibat dari tenaga dan proses geomorfologi, baik yang berasal dari luar bumi (eksogen bersifat degradasi dan agradasi) maupun berasal dari dalam dalam bumi (endogen mencakup diastrofisme dan vulkanisme). Dalam membicarakan perubahan muka bumi yang bersifat degradasi (destruktif) dan agradasi (konstruktif), terlebih dahulu dikemukakan mengenai pengertian mengenai tenaga dan proses geomorfologi. Tanaga geomorfologi merupakan kekuatan yang
menyebabkan permukaan bumi mengalami perubahan.
garis besar, tenaga dan proses geomorfologi itu dapat dikelompokkan atas 3 golongan.
Adapun mengenai pengelompokan tersebut adalah

1.      Tanaga eksogen
       Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi, tenaga ini menimbulkan proses perubahan pada permukaan bumi yang disebut proses eksogen atau proses epigen. Air yang mengalir di permukaan bumi, adanya angin yang bertiup, gletser yang bergerak, adanya gelombang dan arus laut, penyinaran matahari, hujan, turunnya salju dan sebagainya, merupakan kekuatan yang dapat menyebabkan terjadinya prose perubahan pada permukaan bumi. Perubahan tersebut di satu sisi perubahan bersifat merusak dengan proses memperendah bagian-bagian permukaan bumi (agradasi) dan di sisi lain bersifat membangun yaitu terjadi proses pengendapan (sedimentasi) terhadap daerah-daerah yang rendah melalui proses pengangkutan terhadap material hasil pengerusakan, sehingga sifatnya agradasi. Proses degradasi dan agradasi tersebut biasanya disebut dengan istilah denudasi (denudation). Hanya saja pada istilah denudasi lebih dititik tekankan pada preoses perataan permukaan bumi sebagai akibat dari proses perendahan terhadap permukaan bumi yang menonjol, dan tidak disertai dengan penekanan pada daerah-daerah yang mengalami peninggian sebagai hasil dari proses penimbunan.
       Oleh karena itu, akan digunakan istilah gradasi yang mencakup degradasi dan agradasi. Tenaga eksogen akan menyababkan terjadinya proses degradasi dan agradasi. Proses degradasi terdiri dari pelapukan, erosi dan gerak massa batuan (masswasting). Uraian secara terperinci tentang pelapukan, erosi, dan gerak massa batuan akan disajikan pada bagian sub bab-sub bab dalam bab ini. Perlu dikemukakan bahwa makhluk hidup, terutama manusia juga mempunyai andil dan peran terhadap perubahan-perubahan bentuk permukaan bumi. Hubungannya dengan perubahan permukaan bumi sebagai hasil dari aktivitas manusia, dikenal dengan perubahan bentuklahan bersifat antropogenis. Seperti adanya reklamasi pantai, hasil penggalian dan perombakan, hasil penimbunan, dan sebagainya.

2.Tenaga Endogen

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme,dan seisme atau gempa.


a.Tektonisme

Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya dislokasi (perubahan letak) patahan dan retakan pada kulit bumi dan batuan. Berdasarkan jenis gerakan dan luas wilayah yang mempengaruhinya, tenaga tektonik dapat dibedakan atas gerak orogenesa dan epirogenesa.

Gerak orogenesa adalah gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi daerah yang relatif sempit. Gerakan ini menyebabkan terbentuknya pegunungan. Contohnya terbentuknya deretan lipatan pegunungan muda Sirkum Pasifik.Sedangkan gerak epirogenesa  adalah kebalikan dari gerak orogenesa. Gerakan ini sangat lambat, dan meliputi areal yang sangat luas. Bila permukaan bumi bergerak turun, sehingga permukaan laut tampak seolaholah naik, maka gerak epirogenesa disebut gerak epirogenesa positif.
Contohnya terjadi di pantai Timor dan pantai Skandinavia.
Gejala naiknya permukaan air laut sehingga daratan turun   
epirogenesa-positif1
Sebaliknya gerak epirogenesa negatif terjadi apabila permukaan bumi naik, sehingga tampak seolah-olah permukaan air laut turun.
Gejala turunnya permukaan air laut sehingga daratan naik
epirogenesa-negatif1



b. Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua gejala alam yang terjadi akibat adanya aktivitas magma. Bagaimana terjadinya vulkanisme? Vulkanisme sebenarnya sebagai akibat dari kegiatan tektonisme. Kegiatan tektonisme ini akan mengakibatkan retakan-retakan pada permukaan bumi yang menyebabkan aliran larva dari bagian dalam litosfer ke lapisan atasnya bahkan sampai ke permukaan bumi. Kegiatan magma itulah yang dinamakan vulkanisme. Hasilnya  dapat dilihat pada gunung berapi.

c. Seisme (gempa)

Pernahkah Anda mengalami gempa? Jika pernah, apa yang Anda rasakan? Benar, bumi atau lantai yang kita pijak terasa bergoyang. Gempa bumi bisa terjadi siang atau malam hari. Mungkin saja di siang hari Anda sedang duduk di kursi,tiba-tiba kursi bergoyang, air dalam gelas bergoyang dan tumpah, gantungan listrik berayun, pintu dan jendela berderak, dan tiba-tiba di luar orang-orang berteriak, gempa... gempa... Gempa seperti ini mungkin pernah atau sering terjadi di daerah Anda. Bahkan gempa bisa menimbulkan petaka yang hebat, misalnya menyebabkan tanah longsor, bangunan roboh, banjir, gelombang pasang, bahkan bisa menelan korban mahluk hidup termasuk manusia. Misalnya gempa yang terjadi di Tokyo Jepang tahun 1933 menelan korban 60.000 manusia dan 300.000 rumah hancur. Sekarang coba Anda sebutkan di daerah mana saja gempa yang terjadi di Indonesia! Ya benar, misalnya gempa yang terjadi di Bengkulu, atau di Nusa Tenggara Timur yang menewaskan banyak orang. Tahukah Anda apa yang menyebabkan terjadinya gempa?
Zaman dulu di beberapa daerah konon ada yang percaya bahwa gempa disebabkan bumi ini terletak di ujung tanduk sapi (dewa). Sang Sapi mendapat laporan bahwa bumi ini sudah kosong oleh orang-orang baik. Bumi ini hanya diisi oleh orang jahat. Sehingga Sang Sapi menggoyangkan kepalanya untuk memberikan peringatan pada manusia melalui gempa. Tentunya Anda tidak akan percaya dengan cerita di atas. Sesungguhnya gempa terjadi akibat getaran kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Bagaimana getaran itu terjadi? Kerak bumi ini merupakan lempengan yang kaku. Di daerah yang labil, lapisan litosfer ini mengalami perubahan letak.



Misalnya di satu bagian terangkat ke atas, sedangkan di bagian sebelahnya menurun atau bertahan pada kedudukannya. Pelengkungan pada perbatasan antara dua bagian yang bergeser ini menimbulkan ketegangan yang lama-kelamaan akan patah yang mendadak. Patahan yang mendadak itulah yang menimbulkan getaran.
Tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan gempa ini bermacam-macam. Karena itu gempa dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya, bentuk episentrumnya, letak hiposentrumnya, jarak, dan letak episentrumnya. Berdasarkan peristiwa yang menimbulkannya, gempa dibagi menjadi gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan:
1) Gempa tektonik merupakan jenis gempa yang terkuat dan bisa meliputi  wilayah yang luas. Gempa ini merupakan akibat dari gerakan gempa tektonik yaitu berupa patahan atau retakan.
2) Gempa vulkanik yaitu gempa yang terjadi sebelum atau pada saat gunung berapi meletus. Gempa ini hanya terasa di daerah sekitar gunung berapi, sehingga tidak begitu kuat jika dibandingkan dengan gempa tektonik.
3) Gempa runtuhan yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua yang terdapat di dalam litosfer, seperti gua kapur atau terowongan tambang. Gempa ini relatif lemah dan hanya terasa di sekitar tempat runtuhan terjadi. Masih banyak penggolongan jenis gempa.

Misalnya berdasarkan bentuk episentrumnya, dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gempa linier dan gempasentral. Gempa linier yaitu episentrumnya berupa garis. Sedangkan gempa sentral yaitu episentrumnya berbentuk suatu titik. Berdasarkan letak kedalaman hiposentrumnya dibedakan menjadi tiga macam gempa, yaitu gempa dalam, gempa intermedier (menengah), dan gempa dangkal. Berdasarkan jarak  episentrumnya, gempa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gempa setempat, gempa jauh, dan gempa sangat jauh. Berdasarkan letak episentrumnya, gempdapat dibedakan menjadi gempa laut dan gempa darat.






BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
 Berdasarkan uraian pembahasan “ Sifat Bola Bumi, Tenaga dan proses Geomorfologi “ dapat kami simpulkan bahwa proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang silam. Sehingga bentuk muka bumi itu beragam, Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga endogen yang berasal dari dalam bumi yang terdiri dari,tektonisme,vulkanisme dan seisme, serta tenaga eksogen yang berasal dari luar bumi, yang terdiri dari tiga sumber yaitu air,atmosfere,dan organisme.



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.