GEOMORFOLOGI UMUM
DI
SUSUN OLEH: KELOMPOK 16
1. Amelia
Pratiwi 2011
133 300
2. Ratika Dewi
Apriani 2011
133 305
Dosen
Pembimbing : Anita Rahmawati. S.pd
UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2011/2012
Kata Pengantar
Puji dan syukur
kami panjatkan tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Geomorfologi Umum ini dengan judul “Peranan
dan Pentingnya Gomorfologi Bagi Kehidupan Manusia”.Makalah
ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Geomorfologi Umum, program studi Ilmu Geografi.
Makalah ini
disusun agar pembaca dapat mengetahui Peranan dan Pentingnya Geomorfologi Bagi
Kehidupan Manusia.
Kami menyadari
bahwa dalam menyusun makalah ini masih memiliki kekurangan dan masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.Kami berharap semoga makalah
yang kami buat bermanfat bagi kita semua dan bagi pembaca pada umumnya.
Palembang, Januari 2012
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar........................................................................................................... ..ii
Daftar
Isi.................................................................................................................... ..iii
Bab I Pendahuluan
1.1Latar
belakang........................................................................................... .1
1.2Rumusan
Masalah..................................................................................... .1
1.3Tujuan....................................................................................................... .1
1.4Manfaat..................................................................................................... .2
Bab II
Pembahasan
2.1 Peranan Geomorfologi dalam Pembangunan..............................................3
2.2
Mass wating dan pentingnya dalam geomorfologi......................................7
Bab III Penutup
3.1
Kesimpulan
............................................................................................. .12
Daftar Pustaka............................................................................................................ .13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Geomorfologi
lingkungan merupakan bagian dari ilmu kebumian yang mengkaji hubungan antara
manusia dengan lingkungan dari sudut geomorfologi yang kemudian menjadi terapan
praktis untuk pemecahan masalah yang ditimbulkan manusia akibat penggunaan atau
pengubahan proses pada atau dekat permukaan lahan.
. Dalam hal ini geomorfologi
berperan memilih dan menentukan suatu wilayah yang tepat untuk dijadikan
sebagai lahan permukiman. Hal tersebut dapat ditentukan dengan mempelajari
terlebih dahulu bagaimana morfologi suatu wilayah tersebut, termasuk
bentukanlahan apa, hasil proses geomorfologi apa,
apaproses geomorfologi intensif yang bekerja, dan apa batuan penyusun
bentuklahan tersebut.
Dengan mengetahui beberapa unsur tersebut kita
dapat menganalisis dan meyimpulkan apakah suata wilayah sesuai untuk dibangun
suatu permukiman, bahkan kita juga dapat mencari suatu pencegahan atau solusi
terhadap resiko geomorfologi yang mungkin terjadi pada permukiman yang sudah
dibangun pada lokasi yang kurang tepat.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Apa peranan dan pentingnya
geomorfologi bagi kehidupan manusia?
b.
Apa peranan geomorfologi dalam
perencanan pembangunan?
1.3 Tujuan
a. untuk mengetahui peranan dan
pentingnya geomorfologi bagi kehidupan manusia
b. untuk mengetahui peranan
geomorfologi dalam perencanan pembangunan
1.4 Manfaat
-
Untuk menambah bahan bacaan bagi mahasiswa
-
Agar mahasiswa dapat mengetahui peranan
dan pentingnya geomorfologi
BAB II
PEMBAHASAN
Peran Geomorfologi terhadap Perencanaan
Pembangunan Perumahan dalam Hal Penentuan Lokasi yang Tepat.
Geomorfologi lingkungan merupakan bagian
dari ilmu kebumian yang mengkaji hubungan antara manusia dengan lingkungan dari
sudut geomorfologi yang kemudian menjadi terapan praktis untuk pemecahan
masalah yang ditimbulkan manusia akibat penggunaan atau pengubahan proses pada
atau dekat permukaan lahan.
Contoh dari peranan geomorfologi dalam
lingkungan yaitu pemanfaatan ilmu geomorfologi dalam perencanaan suatu
pembangunan perumahan pada suatu wilayah agar seminim mungkin mengalami resiko
geomorfologikal. Dalam hal ini geomorfologi berperan memilih dan menentukan
suatu wilayah yang tepat untuk dijadikan sebagai lahan permukiman. Hal tersebut
dapat ditentukan dengan mempelajari terlebih dahulu bagaimana morfologi suatu
wilayah tersebut, termasuk bentukanlahan apa,
hasil proses geomorfologi apa, apaproses geomorfologi intensif
yang bekerja, dan apa batuan penyusun bentuklahan tersebut.
Dengan mengetahui beberapa unsur tersebut
kita dapat menganalisis dan meyimpulkan apakah suata wilayah sesuai untuk dibangun
suatu permukiman, bahkan kita juga dapat mencari suatu pencegahan atau solusi
terhadap resiko geomorfologi yang mungkin terjadi pada permukiman yang sudah
dibangun pada lokasi yang kurang tepat. Contohnya suatu perencanaan proyek
pembangunan kompleks perumahan kecil pada lokasi datar seluas 3 hektar, setelah
diteliti ternyata lokasi tersebut merupakan bentuklahan dataran banjir, yang
terbentuk akibat proses fluvial, dengan material penyusun lahan
berupa tanah alluvial akibat pengendapan material yang terangkut oleh aliran
sungai yang sebagian besar tersusun oleh pasir dan lempung.
.
Setelah dianalisis meskipun lokasi tersebut datar namun lokasi tersebut kurang tepat apabila direncanakan untuk pembangunan kompleks perumahan, karena secara geomorfologi lokasi tersebut merupakan dataran banjir yang pada musim hujan akan tergenang oleh luapan air sungai, sehingga apabila lokasi tersebut tetap dibangun suatu kompleks perumahan maka pada saat musim hujan dipastikan kompleks perumahan akan tergenang air, selain itu pembangunan perumahan di sekitar aliran sungai dapat merusak keseimbangan DAS akibat adanya perubahan proses yang dilakukan oleh manusia di dekat DAS tersebut.
Setelah dianalisis meskipun lokasi tersebut datar namun lokasi tersebut kurang tepat apabila direncanakan untuk pembangunan kompleks perumahan, karena secara geomorfologi lokasi tersebut merupakan dataran banjir yang pada musim hujan akan tergenang oleh luapan air sungai, sehingga apabila lokasi tersebut tetap dibangun suatu kompleks perumahan maka pada saat musim hujan dipastikan kompleks perumahan akan tergenang air, selain itu pembangunan perumahan di sekitar aliran sungai dapat merusak keseimbangan DAS akibat adanya perubahan proses yang dilakukan oleh manusia di dekat DAS tersebut.
Melalui hasil, analisis
lokasi tersebut lebih tepat dijadikan sebagai lahan pertanian, karena sifat
tanahnya yang subur yang berupa hasil pengendapan material hulu (gunung). Hasil
analisis tersebut juga dapat dijadikan dasar untuk memecahkan permasalahan
banjir pada perumahan yang telah terlanjur didirikan di daerah dataran banjir,
yaitu dengan merancang rumah berlantai/bertingkat ataupun dengan
pembangunan tanggul yang kokoh untuk menghindari luapan air sungai pada saat
musim hujan (resiko geomorfologi).
MASS WASTING DAN PENTINGNYA DALAM GEOMORFOLOGI
Dalam kajian
geomorfologi, mass-wasting merupakan proses gerak massa
batuan dalam menuruni lereng karena pengaruh adanya gaya gravitasi bumi. Batuan yang berada di
muka bumi dapat berpindah secara massal dari tempat yang tinggi ke
tempat yang lebih rendah. Perpindahan tersebut disebabkan antara lain oleh
pengaruh gravitasi. Dalam proses gerak massa batuan air juga memegang peranan
sebagai pembantu. Pada batuan yang banyak mengandung air, gerakan masa batuan
akan lebih cepat daripada batuan yang kering.
Pada proses gerak massa
batuan, air hanya sebagai pemicu dan jumlahnya sedikit serta fungsinya bukan
sebagai pengangkut, melainkan hanya membantu melancarkan gerakan.
Perpindahan massa batuan dapat juga disebabkan oleh
kemiringan lereng, kandungan air, dan jenis batuan. Perpindahan batuan secara
massal disebut mass-wasting. Contoh gerak massa
batuan ialah tanah ambles dan longsor. Dalam kaitannya dengan geomorfologi,
mass-wasting dapat mempercepat maupun memperlambat proses terbentuknya
suatu bentanglahan karena gerakannya ada yang cepat dan ada pula yang lambat.
Mass wasting dapat terdiri dari rayapan, solifluksi, longsoran,
runtuhan, jatuhan, dsb. Selebihnya akan dijelaskan pada uraian berikut:
Faktor Penyebab
Longsor yang menyebabkan terjadinya gerakan massa tersebut adalah
topografi, litologi, struktur geologi, iklim dan penggunaan lahan. Faktor
tersebut saling kait mengkait dan dalam proses untuk mencapai
keseimbanganya akan terjadi berbagai proses baik proses erosi maupun proses
gerakan massa .
Telah kenyataan bahwa aktivitas manusia
dalam memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup selalu merubah factor
topografi, litologi, stratigrafi dan kemungkinan struktur geologinya. Misalnya
aktivitas manusia yang banyak menambang batuan untuk bahan bangunan, jalan dan
bangunan lainnya telah menambah beban yang dapat mengakibatkan atau memacu
terjadinya gerakan massa .
Biasanya kejadian gerakan massa
itu bersamaan dengan musim penghujan yaitu pada saat intensitas curah hujan
tinggi dalam waktu relative lama. Dalam gerakan massa ,
air pegang peranan, bukan sebagai tenaga, tetapi merupakan faktor pemacu yaitu
menjadi bidang pelicin dan menambah berat massa
hancuran batuan. Selain itu air dapat berfungsi sebagai wahana dalam
mempercepat gerakan massa hancuran karena
menyebabkan massa
tersebut menjadi lebih encer.
Jenis-jenisLongsoran
Longsoran merupakan bagian dari gerakan tanah yang menyebabkan berpindah atau bergesernyamassa
tanah dari daerah energi potensial tinggi ke daerah dengan potensial
rendah. longsoran merupakan hal umum terjadi sejak bumi ada. Jadi longsoran
adalah fenomena alam yang biasa dalam sejarah bumi.
Longsoran merupakan bagian dari gerakan tanah yang menyebabkan berpindah atau bergesernya
Dalam kehidupan nyata biasanya jika musim
hujan datang, maka akan sering terjadi longsoran yang memakan tidak sedikit
harta dan nyawa. Mengenali longsoran memberikan kepada kita pengetahuan untuk
mengetahui keadaan disekitar kita dan kemungkinan antisipasi meng hindarinya.
Perencanaan, pengembang, insinyur atau ahli
dalam ilmu kebumian selalu berusaha untuk mengenali bahaya yang ditimbulkan
oleh bekas longsoran, tanda-tanda pergerakan lereng atau daerah yang berpotensi
terjadinya longsoran. Bahaya longsoran terjadi dalam waktu yang cepat, keadaan
yang menghancurkan dengan mengenali ukuran, kecepatan dan efek penghancurannya.
Longsoran akan teraktivasi akibat perubaha cuaca berhubungan dengan peningkatan
penyerapan air-seperti pada musim pennghujan,gempa bumi atau aktivitas manusia.
Secara umum longsoran
dikelompokkan menjadi 5 tipe longsoran, yaitu:
- Jatuhan
- Rubuhan
- Gelinciran
- Sebaran lateral
- Aliran
1.Jatuhan
Jatuhan adalah gerak bebas material yang berasal dari lereng curam seperti bukit. Tipe ini memiliki asal kata "jatuh", yang membedakan dengan tipe lain adalah keadaan dimana material jatuh bebas dari lereng mengalami tumbukan berulang dengan lereng yang berada dibawahnya dengan kecepatan tinggi. Lebih mudahnya adalah adanya sebuah pecahan batuan yang jatuh dari sebuah lereng yang menggelinding dan menerjang serta merusak apa saja yang dilewatinya.
Diantara tipe jatuhan ini adalah bukit curam, dimana bukit curam
tersusun oleh batuan bersipat getas yang mengalamin erosi gelombang laut pada
bagian bawahnya yang menyebabkan terjadinya jatuhan. Perhatikan retakan pada
permukaan atasnya yang merupakan gejala sebelum terjadi jatuhan.
Tipe longsoran jatuhan ini juga harus diwaspadai pada daerah pemukiman
yang berada dibawah lereng yang memiliki batu-batu besar dan terpisah-pisah.
Antisipasi yang dapat dilakukuan adalah membangun pagar-pagar kawat atau dengan
mengikat batu yang membahayakan tersebut.
2.Rubuhan
Rubuhan adalah gerak rotasi ke depan darimassa
batuan, runtuhan atau tanah dengan sumbu yang berhimpit pada lereng bukit.
Rubuhan merupakan gabungandari gerak jatuhan dengan gelinciran tetapi
bergerak tanpa adanya tumbukan.
Rubuhan adalah gerak rotasi ke depan dari
Gerakan ini terjadi akibat tekanan interaksi antar blok kolom. Blok-blok
tersebut terjadi akibat adanya bidang perlapisan iregular, belahan, kekar atau
retakan tension dengan arah jurus relatif sejajar dengan arah jurus lereng.
Rubuhan mungkin hanya terdiri dari satu fragmen dengan volume 1 m3
hingga 109 m3.
Perubahan umumnya terjadi di batuan schist dan gamping tetapi juga
terdapat pada batuan sedimen tipis dan juga batuan beku dengan kekar kolom.
Retakan pada batu gamping yang sejajar dengan jurus kemiringan lereng
menyebabkan terjadi rubuhan ini.
3.Longsoran/Gelinciran
Longsoran gelinciran merupakan bencana yang sering terjadi di
Setelah terjadi kerusakan massa
dengan adanya gawir longsoran di permukaan pada bagian mahkota longsoran,
longsoran gelincir ini mulai bergerak dan akan membagi dalam beberapa blok yang
terpisahkan oleh retakan. Pada daerah kepala blok ini akan menggelincir ke
bawah dan membentuk daerah datar.
Bagian paling bawah akan bergerak muncul ke atas membentuk lidah di
permukaan.
Gelinciran ini dapat terjadi dengan kecepatan beberapa centimeter per tahun hingga beberapa meter per bulan bahkan dapat terjadi tiga meter dala satu detik. Rayapan tanah merupakan indikator adanya pergerakan longsoran gelinciran yang ditunjukkan dengan keadaan vegetasi yang membengkok. Daerah seperti ini semestinya tidak diperuntukkan sebagai kawasan pemukiman penduduk. Selain itu, ada seorang pakar geomorfologi yaitu Sharpe, beliau membedakan gerakmassa batuan menurut
gerakan dan keadaan batuan yang dipindah menjadi empat kelompok, yaitu
pemindahan lambat, pemindahan cepat, tanah longsor dan tanah amblas.
Gelinciran ini dapat terjadi dengan kecepatan beberapa centimeter per tahun hingga beberapa meter per bulan bahkan dapat terjadi tiga meter dala satu detik. Rayapan tanah merupakan indikator adanya pergerakan longsoran gelinciran yang ditunjukkan dengan keadaan vegetasi yang membengkok. Daerah seperti ini semestinya tidak diperuntukkan sebagai kawasan pemukiman penduduk. Selain itu, ada seorang pakar geomorfologi yaitu Sharpe, beliau membedakan gerak
1.PemindahanLambat
Pemindahan lambat dibagi menjadi dua macam, yaitu rayapan dan solifluksi. Rayapan merupakan proses pemindahanmassa
batuan yang sangat lambat sehingga sulit diamati.Hal ini bias terjadi pada
talah margalit/ tanah liat pada lahan miring/ melandai, penyebabnya adalah
karena pergantian yang jelas antara pengeringan dan pembasahan. Pada saat
kering tanah terlihat retak-retak dan pada saat basah tanah sangat lunak.
Pemindahan lambat dibagi menjadi dua macam, yaitu rayapan dan solifluksi. Rayapan merupakan proses pemindahan
Solifluksi adalah pengaliran massa tanah yang jenuh
akan air, ini biasanya terjadi didaerah yang tinggi/ pegunungan. Kadar air yang
tinggi menjadi beban yang berat, tetapi air ini bukan sebagai unsur pengangkut.
Hal-hal yang menimbulkan solifluksi:
- proses pelapukan yang berlangsung
cepat
- adanya persediaan air yang cukup
- lereng curam yang tidak bervegetasi
- adanya tanah beku abadi dipermukaan bumi.
2.PemindahanCepat
Gerakan cepat ini disebabkan oleh kadar air yang lebih tinggi, hingga tanah yang bergerak ini jenuh akan air,hal ini diperoleh pesan batuan ini mengalir.Pemindahan cepat meliputi tanah mengalir, Lumpur mengalir dan lawina hasil rombakan.
3.LongsorLahan
Gerakan longsor lahan sangat cepat dan
terjadi pada massa
yang relative kering. Hal ini juga dipengaruhi oleh aktivitas penggunaan lahan.
4.TanahAmblas
Merupakan gerakan tanah yang menunjam ke bawah karena adanya pergeseran material yang menyebabkan struktur tanah kurang kompak sehingga tanah mengalami penurunan (amblas).
Geomorfologi adalah merupakan salah satu bagian dari geografi yangmempelajari tentang bentuk
muka bumi, meliputi pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam(landscape)sampai pada satuan terkecil sebagai
bentuk lahan(lands form)Klasifikasi
Bentuk lahan antara lain adalah Pegunungan, Perbukitan, Vulkanik, Karst,Alluvial,
Dataran sampai Marine terbentuk oleh pengaruh batuan penyusunnya yang abadi
bawah lapisan permukaan bumi pengamatan dan identifikasi bentuk lahan seperti
dilakukan langsung di lapangan.
Dengan melakukan field trip atau dapat juga dilakukan dengan
interpretasi foto udara atau dengan analisis Citra Satelit (ACS).
Pengindraan jauh sebagai alat bantu untuk memantau atau mengamati objek muka biumi tanpa ada sentuhan secara langsung
antara lain berupa foto udara atau citra satelit.
Bentang lahan akan mudah diidentifikasi dengan pandangan jarak jauh atau kalaumenggunakan foto udara atau
citra satelit menggunakan skala gambar kecil. Sebaliknyauntuk
bentang lahan mudah diamati dari jarak dekat atau dengan foto udara atau citra
satelit dengan skala lebih besar.
Dengan
pengamatan dan analisis bentuk lahan dari foto udara akan diperoleh
informasi biofisik lainnya baik yang bersifat sebagai parameter tetap
(landform, rock, soil, slope) maupun parameter berubah (erosion,terrace,land
use).
Dengan melakukan fieldtrip akan
semakin dikenal betul macam bentuk lahan dilapangan,sehingga mudah untuk mengingatnya kembali jika pernah melihat secara
langsung dan sebagai bekal memori pada saat melakukan interpretasi foto udara
(IFU).
Bentuk lahan walupun mudah diamati dengan foto udara tapi perlu
dilakukan pendekatandengan melakukan
mendatangi langsung ke lapangan dalam bentuk kunjungan
lapangan(field trip). Hal tersebut dimaksudkan untuk lebih memastikan unsur pembentuk landform tersiri dari komposisi atau susunan
batuan apa saja. Disamping itu dengansurvai
lapangna akan diperoleh beberapa kunci interpretasi fotro udara (IFU) dari
hasilkunjungan lapangan pada berbagai bentuk lahan yang berbeda. Sehingga
dengan kunciIFU akan diperoleh
analaisis bentuk lahan yang lebih lengkap yang merupakan satu komponen penyusun
bentang lahan.
Bentuk muka bumi
yang kompleks telah menjadi suatu pokok bahasan tersendiri khususnya dalam
usaha pemanfaatannya. Dalam hal ini setiap bentukan lahan atau yang tentunya mengarah untuk tepat guna . sehingga dengan
tujuan sama yaitu bermaksud menyederhanakan bentuk lahan permukaan bumi yang
kompleks ini, maka pemahaman mengenai ilmu geomorfologi yang mempelajari
bentukan-bentukan lahan menjadi sangat.
KESIMPULAN
Geomorfologi lingkungan
merupakan bagian dari ilmu kebumian yang mengkaji hubungan antara manusia
dengan lingkungan dari sudut geomorfologi yang kemudian menjadi terapan praktis
untuk pemecahan masalah yang ditimbulkan manusia akibat penggunaan atau pengubahan proses pada
atau dekat permukaan lahan.
Dengan mengetahui beberapa unsur tersebut kita dapat
menganalisis dan meyimpulkan apakah suata wilayah sesuai untuk dibangun suatu
permukiman, bahkan kita juga dapat mencari suatu pencegahan atau solusi terhadap
resiko geomorfologi yang mungkin terjadi pada permukiman yang sudah dibangun
pada lokasi yang kurang tepat. Contohnya suatu perencanaan proyek pembangunan
kompleks perumahan kecil pada lokasi datar seluas 3 hektar, setelah diteliti
ternyata lokasi tersebut merupakan bentuklahan dataran banjir, yang terbentuk
akibat proses fluvial, dengan material penyusun lahan berupa tanah
alluvial akibat pengendapan material yang terangkut oleh aliran sungai yang
sebagian besar tersusun oleh pasir dan lempung.
Setelah
dianalisis meskipun lokasi tersebut datar namun lokasi tersebut kurang tepat
apabila direncanakan untuk pembangunan kompleks perumahan, karena secara
geomorfologi lokasi tersebut merupakan dataran banjir yang pada musim hujan
akan tergenang oleh luapan air sungai, sehingga apabila lokasi tersebut tetap
dibangun suatu kompleks perumahan maka pada saat musim hujan dipastikan
kompleks perumahan akan tergenang air, selain itu pembangunan perumahan di
sekitar aliran sungai dapat merusak keseimbangan DAS akibat adanya
perubahan proses yang dilakukan oleh manusia di dekat DAS tersebut
Geomorfologi
adalah merupakan salah satu bagian dari geografi yangmempelajari tentang bentuk muka bumi, meliputi pandangan luas
sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam(landscape)sampai pada satuan terkecil sebagai
bentuk lahan(lands form)Klasifikasi
Bentuk lahan antara lain adalah Pegunungan, Perbukitan, Vulkanik, Karst,Alluvial,
Dataran sampai Marine terbentuk oleh pengaruh batuan penyusunnya yang abadi
bawah lapisan permukaan bumi pengamatan dan identifikasi bentuk lahan seperti
dilakukan langsung di lapangan
Daftar
pustaka
Gentur_geo, 2008 Geomorfologi di unduh pada
tanggal 10 november 2008http://www.scribd.com/doc/38301287/GEOMORFOLOGI
Erstayudha,2009
Mass Wasting Dan Pentingnya Dalam geomorfologi di unduh pada tanggal 23 Juni
2009 http://udhnr.blogspot.com/2009/06/mass-wasting-dan-pentingnya-dalam.html
Erstayudha, 2010 Peranan Geomorfologi Terhadap
Perencanaan Pembangunan Perumahan Dalam Hal Penentuan Lokasi Yang Tepat di
unduh pada tanggal 28 Februari 2010 http://udhnr.blogspot.com/2010/02/peran-geomorfologi-terhadap-perencanaan.html
Tarsoen Waryono, 2003 Konsepsi Pengelolaan
Dearah Aliran Sungai (DAS) Terpadu Berbasis Bioregional di unduh pada
tanggal 2 juli 2003 http://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsep-dasar/das-dan-pengelolannya-7/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar