Kamis, 12 Januari 2012

“PERANAN DAN PENTINGNYA GEOMORFOLOGI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA”


      GEOMORFOLOGI UMUM  

"PERANAN DAN PENTINGNYA GEOMORFOLOGI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA"

 
 DI SUSUN OLEH: KELOMPOK  16
                                               
                           1. Amelia Pratiwi                         2011 133 300
                             2. Ratika Dewi Apriani               2011 133  305
                                     
Dosen Pembimbing : Anita Rahmawati. S.pd

UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2011/2012




Kata Pengantar

   Puji dan syukur kami panjatkan tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Geomorfologi Umum ini dengan judul Peranan dan Pentingnya Gomorfologi Bagi Kehidupan Manusia.Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas  kelompok mata kuliah Geomorfologi Umum, program studi Ilmu Geografi.
   Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui Peranan dan Pentingnya Geomorfologi Bagi Kehidupan Manusia.
   Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih memiliki kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.Kami berharap semoga makalah yang kami buat bermanfat bagi kita semua dan bagi pembaca  pada umumnya.




Palembang, Januari 2012
                                                                                                                                                               
Tim Penyusun



DAFTAR ISI


Kata Pengantar...........................................................................................................  ..ii
Daftar Isi....................................................................................................................  ..iii

Bab I Pendahuluan
1.1Latar belakang...........................................................................................  .1
            1.2Rumusan Masalah.....................................................................................   .1
            1.3Tujuan.......................................................................................................  .1
            1.4Manfaat.....................................................................................................  .2
           
            Bab II Pembahasan
            2.1 Peranan Geomorfologi dalam Pembangunan..............................................3
            2.2 Mass wating dan pentingnya dalam geomorfologi......................................7


Bab III Penutup           
            3.1 Kesimpulan .............................................................................................  .12
                       
Daftar Pustaka............................................................................................................  .13


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
   Geomorfologi lingkungan merupakan bagian dari ilmu kebumian yang mengkaji hubungan antara manusia dengan lingkungan dari sudut geomorfologi yang kemudian menjadi terapan praktis untuk pemecahan masalah yang ditimbulkan manusia akibat penggunaan atau pengubahan proses pada atau dekat permukaan lahan.
. Dalam hal ini geomorfologi berperan memilih dan menentukan suatu wilayah yang tepat untuk dijadikan sebagai lahan permukiman. Hal tersebut dapat ditentukan dengan mempelajari terlebih dahulu bagaimana morfologi suatu wilayah tersebut, termasuk bentukanlahan apa, hasil proses geomorfologi apa, apaproses geomorfologi intensif yang bekerja, dan apa batuan penyusun bentuklahan tersebut.
   Dengan mengetahui beberapa unsur tersebut kita dapat menganalisis dan meyimpulkan apakah suata wilayah sesuai untuk dibangun suatu permukiman, bahkan kita juga dapat mencari suatu pencegahan atau solusi terhadap resiko geomorfologi yang mungkin terjadi pada permukiman yang sudah dibangun pada lokasi yang kurang tepat.
1.2  Rumusan Masalah
a.       Apa peranan dan pentingnya geomorfologi bagi kehidupan manusia?
b.      Apa peranan geomorfologi dalam perencanan pembangunan?
1.3 Tujuan 
  a. untuk mengetahui peranan dan pentingnya geomorfologi bagi kehidupan manusia
  b. untuk mengetahui peranan geomorfologi dalam perencanan pembangunan
1.4 Manfaat
-        Untuk menambah bahan bacaan bagi mahasiswa
-        Agar mahasiswa dapat mengetahui peranan  dan pentingnya geomorfologi
BAB II
PEMBAHASAN


Peran Geomorfologi terhadap Perencanaan Pembangunan Perumahan dalam Hal Penentuan Lokasi yang Tepat.
   Geomorfologi lingkungan merupakan bagian dari ilmu kebumian yang mengkaji hubungan antara manusia dengan lingkungan dari sudut geomorfologi yang kemudian menjadi terapan praktis untuk pemecahan masalah yang ditimbulkan manusia akibat penggunaan atau pengubahan proses pada atau dekat permukaan lahan.
   Contoh dari peranan geomorfologi dalam lingkungan yaitu pemanfaatan ilmu geomorfologi dalam perencanaan suatu pembangunan perumahan pada suatu wilayah agar seminim mungkin mengalami resiko geomorfologikal. Dalam hal ini geomorfologi berperan memilih dan menentukan suatu wilayah yang tepat untuk dijadikan sebagai lahan permukiman. Hal tersebut dapat ditentukan dengan mempelajari terlebih dahulu bagaimana morfologi suatu wilayah tersebut, termasuk bentukanlahan apa, hasil proses geomorfologi apa, apaproses geomorfologi intensif yang bekerja, dan apa batuan penyusun bentuklahan tersebut.
   Dengan mengetahui beberapa unsur tersebut kita dapat menganalisis dan meyimpulkan apakah suata wilayah sesuai untuk dibangun suatu permukiman, bahkan kita juga dapat mencari suatu pencegahan atau solusi terhadap resiko geomorfologi yang mungkin terjadi pada permukiman yang sudah dibangun pada lokasi yang kurang tepat. Contohnya suatu perencanaan proyek pembangunan kompleks perumahan kecil pada lokasi datar seluas 3 hektar, setelah diteliti ternyata lokasi tersebut merupakan bentuklahan dataran banjir, yang terbentuk akibat proses fluvial, dengan material penyusun lahan berupa tanah alluvial akibat pengendapan material yang terangkut oleh aliran sungai yang sebagian besar tersusun oleh pasir dan lempung.

.

   Setelah dianalisis meskipun lokasi tersebut datar namun lokasi tersebut kurang tepat apabila direncanakan untuk pembangunan kompleks perumahan, karena secara geomorfologi lokasi tersebut merupakan dataran banjir yang pada musim hujan akan tergenang oleh luapan air sungai, sehingga apabila lokasi tersebut tetap dibangun suatu kompleks perumahan maka pada saat musim hujan dipastikan kompleks perumahan akan tergenang air, selain itu pembangunan perumahan di sekitar aliran sungai dapat merusak keseimbangan DAS akibat adanya perubahan proses yang dilakukan oleh manusia di dekat DAS tersebut.
   Melalui hasil, analisis lokasi tersebut lebih tepat dijadikan sebagai lahan pertanian, karena sifat tanahnya yang subur yang berupa hasil pengendapan material hulu (gunung). Hasil analisis tersebut juga dapat dijadikan dasar untuk memecahkan permasalahan banjir pada perumahan yang telah terlanjur didirikan di daerah dataran banjir, yaitu dengan merancang rumah berlantai/bertingkat ataupun dengan pembangunan tanggul yang kokoh untuk menghindari luapan air sungai pada saat musim hujan (resiko geomorfologi).






MASS WASTING DAN PENTINGNYA DALAM GEOMORFOLOGI
   Dalam kajian geomorfologi, mass-wasting merupakan proses gerak massa batuan dalam menuruni lereng karena pengaruh adanya gaya gravitasi bumi. Batuan yang berada di muka bumi dapat berpindah secara massal dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Perpindahan tersebut disebabkan antara lain oleh pengaruh gravitasi. Dalam proses gerak massa batuan air juga memegang peranan sebagai pembantu. Pada batuan yang banyak mengandung air, gerakan masa batuan akan lebih cepat daripada batuan yang kering. Pada proses gerak massa batuan, air hanya sebagai pemicu dan jumlahnya sedikit serta fungsinya bukan sebagai pengangkut, melainkan hanya membantu melancarkan gerakan.
   Perpindahan massa batuan dapat juga disebabkan oleh kemiringan lereng, kandungan air, dan jenis batuan. Perpindahan batuan secara massal disebut mass-wasting. Contoh gerak massa batuan ialah tanah ambles dan longsor. Dalam kaitannya dengan geomorfologi, mass-wasting dapat mempercepat maupun memperlambat proses terbentuknya suatu bentanglahan karena gerakannya ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Mass wasting dapat terdiri dari rayapan, solifluksi, longsoran, runtuhan, jatuhan, dsb. Selebihnya akan dijelaskan pada uraian berikut:
Faktor Penyebab
   Longsor yang menyebabkan terjadinya gerakan massa tersebut adalah topografi, litologi, struktur geologi, iklim dan penggunaan lahan. Faktor tersebut saling kait mengkait dan dalam proses untuk mencapai keseimbanganya akan terjadi berbagai proses baik proses erosi maupun proses gerakan massa.
   Telah kenyataan bahwa aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup selalu merubah factor topografi, litologi, stratigrafi dan kemungkinan struktur geologinya. Misalnya aktivitas manusia yang banyak menambang batuan untuk bahan bangunan, jalan dan bangunan lainnya telah menambah beban yang dapat mengakibatkan atau memacu terjadinya gerakan massa. Biasanya kejadian gerakan massa itu bersamaan dengan musim penghujan yaitu pada saat intensitas curah hujan tinggi dalam waktu relative lama. Dalam gerakan massa, air pegang peranan, bukan sebagai tenaga, tetapi merupakan faktor pemacu yaitu menjadi bidang pelicin dan menambah berat massa hancuran batuan. Selain itu air dapat berfungsi sebagai wahana dalam mempercepat gerakan massa hancuran karena menyebabkan massa tersebut menjadi lebih encer.
Jenis-jenisLongsoran 
   Longsoran merupakan bagian dari gerakan tanah yang menyebabkan berpindah atau bergesernya massa tanah dari daerah energi potensial tinggi ke daerah dengan potensial rendah. longsoran merupakan hal umum terjadi sejak bumi ada. Jadi longsoran adalah fenomena alam yang biasa dalam sejarah bumi.
   Dalam kehidupan nyata biasanya jika musim hujan datang, maka akan sering terjadi longsoran yang memakan tidak sedikit harta dan nyawa. Mengenali longsoran memberikan kepada kita pengetahuan untuk mengetahui keadaan disekitar kita dan kemungkinan antisipasi meng hindarinya.
   Perencanaan, pengembang, insinyur atau ahli dalam ilmu kebumian selalu berusaha untuk mengenali bahaya yang ditimbulkan oleh bekas longsoran, tanda-tanda pergerakan lereng atau daerah yang berpotensi terjadinya longsoran. Bahaya longsoran terjadi dalam waktu yang cepat, keadaan yang menghancurkan dengan mengenali ukuran, kecepatan dan efek penghancurannya. Longsoran akan teraktivasi akibat perubaha cuaca berhubungan dengan peningkatan penyerapan air-seperti pada musim pennghujan,gempa bumi atau aktivitas manusia.
Secara umum longsoran dikelompokkan menjadi 5 tipe longsoran, yaitu:
  1. Jatuhan
  2. Rubuhan
  3. Gelinciran
  4. Sebaran lateral
  5. Aliran

1.Jatuhan 
   Jatuhan adalah gerak bebas material yang berasal dari lereng curam seperti bukit. Tipe ini memiliki asal kata "jatuh", yang membedakan dengan tipe lain adalah keadaan dimana material jatuh bebas dari lereng mengalami tumbukan berulang dengan lereng yang berada dibawahnya dengan kecepatan tinggi. Lebih mudahnya adalah adanya sebuah pecahan batuan yang jatuh dari sebuah lereng yang menggelinding dan menerjang serta merusak apa saja yang dilewatinya.
   Diantara tipe jatuhan ini adalah bukit curam, dimana bukit curam tersusun oleh batuan bersipat getas yang mengalamin erosi gelombang laut pada bagian bawahnya yang menyebabkan terjadinya jatuhan. Perhatikan retakan pada permukaan atasnya yang merupakan gejala sebelum terjadi jatuhan.
  Tipe longsoran jatuhan ini juga harus diwaspadai pada daerah pemukiman yang berada dibawah lereng yang memiliki batu-batu besar dan terpisah-pisah. Antisipasi yang dapat dilakukuan adalah membangun pagar-pagar kawat atau dengan mengikat batu yang membahayakan tersebut.


2.Rubuhan
   Rubuhan adalah gerak rotasi ke depan dari massa batuan, runtuhan atau tanah dengan sumbu yang berhimpit pada lereng bukit. Rubuhan merupakan gabungandari gerak jatuhan dengan gelinciran tetapi bergerak tanpa adanya tumbukan.
   Gerakan ini terjadi akibat tekanan interaksi antar blok kolom. Blok-blok tersebut terjadi akibat adanya bidang perlapisan iregular, belahan, kekar atau retakan tension dengan arah jurus relatif sejajar dengan arah jurus lereng. Rubuhan mungkin hanya terdiri dari satu fragmen dengan volume 1 m3 hingga 109 m3.
   Perubahan umumnya terjadi di batuan schist dan gamping tetapi juga terdapat pada batuan sedimen tipis dan juga batuan beku dengan kekar kolom. Retakan pada batu gamping yang sejajar dengan jurus kemiringan lereng menyebabkan terjadi rubuhan ini.

3.Longsoran/Gelinciran
   Longsoran gelinciran merupakan bencana yang sering terjadi di indonesia dan intensif terjadi pada musim penghujan. Longsorn gelinciran ini dikenali dengan adanya retakan di permukaan. Pergerakan ini dikenali dengan bentuk permukaan berupa lingkaran atau bentuk sendok.
   Setelah terjadi kerusakan massa dengan adanya gawir longsoran di permukaan pada bagian mahkota longsoran, longsoran gelincir ini mulai bergerak dan akan membagi dalam beberapa blok yang terpisahkan oleh retakan. Pada daerah kepala blok ini akan menggelincir ke bawah dan membentuk daerah datar.
   Bagian paling bawah akan bergerak muncul ke atas membentuk lidah di permukaan.
Gelinciran ini dapat terjadi dengan kecepatan beberapa centimeter per tahun hingga beberapa meter per bulan bahkan dapat terjadi tiga meter dala satu detik. Rayapan tanah merupakan indikator adanya pergerakan longsoran gelinciran yang ditunjukkan dengan keadaan vegetasi yang membengkok. Daerah seperti ini semestinya tidak diperuntukkan sebagai kawasan pemukiman penduduk. Selain itu, ada seorang pakar geomorfologi yaitu Sharpe, beliau membedakan gerak massa batuan menurut gerakan dan keadaan batuan yang dipindah menjadi empat kelompok, yaitu pemindahan lambat, pemindahan cepat, tanah longsor dan tanah amblas.


Proses gerak massa batuan dibedakan menjadi:

1.PemindahanLambat
   Pemindahan lambat dibagi menjadi dua macam, yaitu rayapan dan solifluksi. Rayapan merupakan proses pemindahan massa batuan yang sangat lambat sehingga sulit diamati.Hal ini bias terjadi pada talah margalit/ tanah liat pada lahan miring/ melandai, penyebabnya adalah karena pergantian yang jelas antara pengeringan dan pembasahan. Pada saat kering tanah terlihat retak-retak dan pada saat basah tanah sangat lunak.
Solifluksi adalah pengaliran massa tanah yang jenuh akan air, ini biasanya terjadi didaerah yang tinggi/ pegunungan. Kadar air yang tinggi menjadi beban yang berat, tetapi air ini bukan sebagai unsur pengangkut. Hal-hal yang menimbulkan solifluksi:
  • proses pelapukan yang berlangsung cepat
  • adanya persediaan air yang cukup
  • lereng curam yang tidak bervegetasi
  • adanya tanah beku abadi dipermukaan bumi.

2.PemindahanCepat
   Gerakan cepat ini disebabkan oleh kadar air yang lebih tinggi, hingga tanah yang bergerak ini jenuh akan air,hal ini diperoleh pesan batuan ini mengalir.Pemindahan cepat meliputi tanah mengalir, Lumpur mengalir dan lawina hasil rombakan.


3.LongsorLahan
   Gerakan longsor lahan sangat cepat dan terjadi pada massa yang relative kering. Hal ini juga dipengaruhi oleh aktivitas penggunaan lahan.

4.TanahAmblas
   Merupakan gerakan tanah yang menunjam ke bawah karena adanya pergeseran material yang menyebabkan struktur tanah kurang kompak sehingga tanah mengalami penurunan (amblas).
   Geomorfologi adalah merupakan salah satu bagian dari geografi yangmempelajari tentang bentuk muka bumi, meliputi pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam(landscape)sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan(lands form)Klasifikasi Bentuk lahan antara lain adalah Pegunungan, Perbukitan, Vulkanik, Karst,Alluvial, Dataran sampai Marine terbentuk oleh pengaruh batuan penyusunnya yang abadi bawah lapisan permukaan bumi pengamatan dan identifikasi bentuk lahan seperti dilakukan langsung di lapangan.
Dengan melakukan field trip atau dapat juga dilakukan dengan interpretasi foto udara atau dengan analisis Citra Satelit (ACS).
     Pengindraan jauh sebagai alat bantu untuk memantau atau mengamati objek muka biumi tanpa ada sentuhan secara langsung antara lain berupa foto udara atau citra satelit.
Bentang lahan akan mudah diidentifikasi dengan pandangan jarak jauh atau kalaumenggunakan foto udara atau citra satelit menggunakan skala gambar kecil. Sebaliknyauntuk bentang lahan mudah diamati dari jarak dekat atau dengan foto udara atau citra satelit dengan skala lebih besar.
Dengan pengamatan dan analisis bentuk lahan dari foto udara akan diperoleh informasi biofisik lainnya baik yang bersifat sebagai parameter tetap (landform, rock, soil, slope) maupun parameter berubah (erosion,terrace,land use).
Dengan melakukan fieldtrip akan semakin dikenal betul macam bentuk lahan dilapangan,sehingga mudah untuk mengingatnya kembali jika pernah melihat secara langsung dan sebagai bekal memori pada saat melakukan interpretasi foto udara (IFU).
   Bentuk lahan walupun mudah diamati dengan foto udara tapi perlu dilakukan pendekatandengan melakukan mendatangi langsung ke lapangan dalam bentuk kunjungan lapangan(field trip). Hal tersebut dimaksudkan untuk lebih memastikan unsur pembentuk landform tersiri dari komposisi atau susunan batuan apa saja. Disamping itu dengansurvai lapangna akan diperoleh beberapa kunci interpretasi fotro udara (IFU) dari hasilkunjungan lapangan pada berbagai bentuk lahan yang berbeda. Sehingga dengan kunciIFU akan diperoleh analaisis bentuk lahan yang lebih lengkap yang merupakan satu komponen penyusun bentang lahan.
Bentuk muka bumi yang kompleks telah menjadi suatu pokok bahasan tersendiri khususnya dalam usaha pemanfaatannya. Dalam hal ini setiap bentukan lahan atau yang tentunya mengarah untuk tepat guna . sehingga dengan tujuan sama yaitu bermaksud menyederhanakan bentuk lahan permukaan bumi yang kompleks ini, maka pemahaman mengenai ilmu geomorfologi yang mempelajari bentukan-bentukan lahan menjadi sangat.



KESIMPULAN

            Geomorfologi lingkungan merupakan bagian dari ilmu kebumian yang mengkaji hubungan antara manusia dengan lingkungan dari sudut geomorfologi yang kemudian menjadi terapan praktis untuk pemecahan masalah yang ditimbulkan manusia akibat penggunaan atau pengubahan proses pada atau dekat permukaan lahan.
          Dengan mengetahui beberapa unsur tersebut kita dapat menganalisis dan meyimpulkan apakah suata wilayah sesuai untuk dibangun suatu permukiman, bahkan kita juga dapat mencari suatu pencegahan atau solusi terhadap resiko geomorfologi yang mungkin terjadi pada permukiman yang sudah dibangun pada lokasi yang kurang tepat. Contohnya suatu perencanaan proyek pembangunan kompleks perumahan kecil pada lokasi datar seluas 3 hektar, setelah diteliti ternyata lokasi tersebut merupakan bentuklahan dataran banjir, yang terbentuk akibat proses fluvial, dengan material penyusun lahan berupa tanah alluvial akibat pengendapan material yang terangkut oleh aliran sungai yang sebagian besar tersusun oleh pasir dan lempung.
            Setelah dianalisis meskipun lokasi tersebut datar namun lokasi tersebut kurang tepat apabila direncanakan untuk pembangunan kompleks perumahan, karena secara geomorfologi lokasi tersebut merupakan dataran banjir yang pada musim hujan akan tergenang oleh luapan air sungai, sehingga apabila lokasi tersebut tetap dibangun suatu kompleks perumahan maka pada saat musim hujan dipastikan kompleks perumahan akan tergenang air, selain itu pembangunan perumahan di sekitar aliran sungai dapat merusak keseimbangan DAS akibat adanya perubahan proses yang dilakukan oleh manusia di dekat DAS tersebut
            Geomorfologi adalah merupakan salah satu bagian dari geografi yangmempelajari tentang bentuk muka bumi, meliputi pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam(landscape)sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan(lands form)Klasifikasi Bentuk lahan antara lain adalah Pegunungan, Perbukitan, Vulkanik, Karst,Alluvial, Dataran sampai Marine terbentuk oleh pengaruh batuan penyusunnya yang abadi bawah lapisan permukaan bumi pengamatan dan identifikasi bentuk lahan seperti dilakukan langsung di lapangan



Daftar pustaka

 Gentur_geo, 2008 Geomorfologi di unduh pada tanggal 10 november 2008http://www.scribd.com/doc/38301287/GEOMORFOLOGI

Erstayudha,2009 Mass Wasting Dan Pentingnya Dalam geomorfologi di unduh pada tanggal 23 Juni 2009 http://udhnr.blogspot.com/2009/06/mass-wasting-dan-pentingnya-dalam.html

 Erstayudha, 2010 Peranan Geomorfologi Terhadap Perencanaan Pembangunan Perumahan Dalam Hal Penentuan Lokasi Yang Tepat di unduh pada tanggal 28 Februari 2010 http://udhnr.blogspot.com/2010/02/peran-geomorfologi-terhadap-perencanaan.html

 Tarsoen Waryono, 2003 Konsepsi Pengelolaan Dearah Aliran Sungai (DAS) Terpadu Berbasis Bioregional di unduh pada tanggal  2 juli 2003 http://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsep-dasar/das-dan-pengelolannya-7/

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.