Jumat, 20 Januari 2012

MORFOLOGI PANTAI & FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PERKEMBANGAN PANTAI


GEOMORFOLOGI
 MORFOLOGI PANTAI & FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PERKEMBANGAN PANTAI



DI SUSUN OLEH
Wiwik Widiawati         : 2011 133 274
Yulista Meiyani            : 2011 133 310
jamal  Kurniawan   : 2011 133  296
Kelas                            :1 G
Dosen pengasuh     :Anita Rahmawati,S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2011/2012




DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN..................................................................
DAF TAR ISI............................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................  3
     A.             Latar belakang     3
B.             Rumusan masalah         4 
C.            Tujuan penulisan makalah    4   
BAB  II PEMBAHASAN....................................................................................... 5
       1. Pengertian pantai /morfologi pantai................................................................5
       2.  Faktor-faktor yang menentukan perkembanganpantai................................... 6
BAB II PENUTUP............................................................................................ 16
       1.        Kesimpulan   16
DAFTAR FUSTAKA........................................................................................ 17



BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km. Jajaran pantai ini tergabung di dalam 17.508 pulau yang merupakan gabungan antara bentuk ekosistem pantai dan hutan pantai. Dengan banyaknya pulau-pulau ini, maka banyak pula ekosistem hutan pantai yang tumbuh di sekitar garis pantai tersebut. Ekosistem hutan pantai ini sangat berperan penting dalam kehidupan biota darat dan biota laut. Diketahui juga bahwa beberapa tipe hutan pantai merupakan tipe perantara antara ekosistem hutan darat dengan ekosistem laut (Sugiarto dan Willy, 2003).
Sebagaimana diketahui bahwa pantai merupakan kawasan indah dengan pemandangan yang mempesona bagi banyak orang. Kawasan ini ditumbuhi jenis tumbuhan semak belukar, yang disebut sebagai hutan mangrove. Hutan mangrove ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia dan hewan yang hidup di dalamnya atau disekitarnya, bahkan bagi mahluk hidup yang tinggal untuk sementara waktu (Arief, 2003).
Secara umum, hutan mangrove didefenisikan sebagai hutan yang terdapat di daerah-daerah yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut, tetapi tidak terpengaruh oleh iklim. Mangrove merupakan vegetasi khas di zona pantai, floranya berjenis semak hingga pohon yang besar dan tingginya hingga 50-60 meter dan hanya mempunyai satu tajuk di pucuk tanaman (Istomo, 1992).
Namun pengertian hutan mangrove tidak hanya terbatas pada daerah yang bervegetasi saja, tetapi juga daerah terbuka atau berlumpur, selalu atau secara teratur tergenang air laut yang terletak diantara hutan dan laut, yang sering dikenal dengan daerah payau (Istomo, 1992).
Seiring dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk dan pembangunan diberbagai sektor, baik sektor pertanian hingga sektor perumahan pada dasawarsa belakangan ini, telah banyak fungsi lingkungan pantai di beberapa daerah mengalami kerusakan ataupun penurunan. Efek dari kerusakan itu dapat diindikasikan (diketahui) oleh adanya proses erosi/abrasi pantai, intrusi air laut, dan degradasi hasil perairan. Adanya penggunaan lahan mangrove untuk berbagai kepentingan adalah salah satu penyebabnya. Dan mengingat letaknya yang strategis serta sumber daya alam yang dapat diperoleh dari kawasan ini, banyak kepentingan masyarakat yang menyebabkan kawasan mangrove mengalami perlakuan pengelolaan yang melebihi kemampuannya (Arief, 2003).
Saat ini hutan mangrove di dunia hanya tersisa sekitar 17 juta hektar, dan 22% dari luas tersebut terdapat di kawasan Indonesia. Namun luas hutan mangrove itu telah mengalami kerusakan, bahkan sebagian besar telah berubah status peruntukannya (fungsi) oleh masyarakat setempat maupun pihak lain yang berada di sekitar kawasan pantai (Arief, 2003).

B.     Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas beberapa permasalahan yaitu :
        I.            Pengertian Morfologi Pantai
     II.            Faktor-faktor penting yang menentukan  perkembangan pantai

C.  Tujuan penulisan makalah
                 Berdasarkan beberapa permasalahan di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
         I.                    Untuk memenuhi tugas mata kuliah
       II.                    Untuk mengetahui pengertian Morfologi Pantai
    III.                    Untuk mengetahui faktor-faktor penting yang menentukan perkembangan pantai

BAB II MORFOLOGI PANTAI
1.Pengertian
Berbicara mengenai pantai,kita di hadapkan pada beberapa istilah seperti pesisir(coast), pantai (shore), dan gisik (beach) yang terkadang istilah-istilah tersebut sering di samakan ,padahal satu sama lain mempunyai pengertian yang berbeda.
A .Pantai  (Shore)
Pantai adalah merupakan wilayah yang ada di antara pantai dan pesisir.Dengan demikian jelas bahwa mengenai garis pantai (shore line) dapat di bedakan menjadikan tiga bagian yaitu :
1.      Fore shore adalah bagian pantai pulau dari muka air laut terendah sampai muka air laut pasang tertinggi (pasang naik).
2.      Back shore adalah merupakan bagian dari pantai mulai dari muka air laut tertinggi sampai pada batas wilayah pesisir.
3.      Offshore adalah merupakan daerah yang meluas  dari titik pasang surut terendah ke arah laut.

B .Pesisir  (Coast)
Merupak daerah yang sejalur dengan tempat pertemuan daratan dengan laut mulai dari batas muka air air laut pada waktu surut tereendah menuju ke arah darat sampai batas tertinggi yang mendapat pengaruh gelombang pada waktu badai.


BAKOSORTANAL (1990) dalam Sutikno (1999:1)di jelaskan bahwa batas wilayah  pesisir arah ke darat tersebut di tentukan oleh:
a)      Pengaruh sifat- sifat fisik air laut. Yang di tentukan berdasarkan seberapah jauh flora yang suka akan air akibat pasang tumbuh  (water loving vegetation) dan seberapa jauh pengaruh air laut ke dalam air tanah.
b)      Pengaruh kegiatan bahari (sosial) sebarapa jauh konsentrasi ekonomi bahari (desa nelayan) sampai ke arah daratan .
2 faktor-faktor penting yang menentukan perkembangan pantai
Ada beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan roman permukaan pantaibumi di daerah pantai adalah sebagai berikut :
a)      Gelombang, Arus, dan pasang yang berlaku sebai faktor pengikis,pengangkut dan pengendap.
b)      Sifat bagian daratan yang mendapat pengaruh prosese-proses marin.jadi apakah berupa dataran rendah ,curam, landai, dan bagai mana sifat batuan nya.
c)      Perubahan relatif  dan ketinggian muka air laut.
Permukaan air laut ketinggian nya senantiasa berubah-ubah.Hal ini mungkin berlaku lokal atau bisa  berlaku pula untuk seluruh pantai  di muka bumi.bersifa lokal dapat terjadi sebagai akibat  dari  pengaruh pengangkatan atau penurunan daratan  yang hanya meliputi  daerah yang sempait,sedangkan perubahan muka air laut  yang berlaku bagi seluruh  permukaan bumi  dapat di sebab kan oleh adanya dua hal yaitu.
*      Pembekuan /pencairan es secara besar-besaran di daerah kutub
*      Karena daya tampung laut  yang berubah misalnya,karena terjadi penurunan atu pengangkatan dasar laut yng luas.sehingga permukaan air laut berubah secara keseluruhan.
d)      Faktor alami yang lain ,seperti tumbuhnya bunatang karang didaerah pantai,vulkanisme,dan lain-lain.
e)      Pengarauh manusia , misalnya pembuatan pelabuhan, reklamasi pantai ,pengeringan rawa pantai, pembutan jeti di pantai ,dan sebaginya yang kesemunya dapat mempengaruhi perkembangan pantai.
Faktor yang banyak di bahas dalam hal ini adalah faktor gerakan air laut, yaitu yang meliputi gelombang (wave), arus (current), dan pasang surut (tide), krna faktor ini merupakan paktor yang paling berperan dalam perkembangan pantai.
A.     Gelombang
Gelombang merupakan pergerakan air yang naik turun dan tidak mengalami baik maju maupun mundur.Angin merupakan  faktor yang penting yang penting dalam munculnya gelombang ,yaitu terutama oleh karena gesekan dan tekanan. makin kencang angin bertiup gelombang yang di timbulkan semakin besar, sehingga gerakan air laut berupa gelombang tersebut dapat mempengaruhi perkembangan pantai.Gelombang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian punggung gelombang dan lembah gelombng.
Berbicara masalah gelombang  di temukan bebrapa istilahi ,yaitu.
a)      Panjang gelombang adlah jarak horizontal antar puncak gelombang.
b)      Tinggi gelombang adalah merupak jarak vertikal antara keduanya.
c)      Periode gelombang merupakan waktu yang di perlukan  untuk dua punggung gelombang yang berurutan untuk melalui sebuah titik tertentu.
d)      Kecepatan gelombang adlah kecapatan bergeraknya gelombang dalam satuan waktu,misalnya 20 km/detik.
Ukuran gelombang yang menyangkut panjang , tinggi ,periode, dan kecepatannya di pengaruhi oleh beberapa faktor-faktor tersebut adlah sebagi berikut:
a)       Kecepatan angin berhembus.
b)       Lamanya angin berhembus.
c)      Luasnya daerah tambapa penghalang pada tempat angin bertiup (fetch).
d)      Dalamnya laut.
B.     Arus laut
Arus merupakan massa air laut yang secara terus menerus bergerak maju, turun, dan bergerak ke atas. Arus ini terjadi akibat olah adanya beberapa faktor, yaitu:
a)      Angin
Arus yang di sebabkan oleh tiupan angin, merupakan arus permukaan yang di sebut drift. Arus ini umumnya menyimpang ke arah kanan  untuk di belahan bumi Utara dan menyimpang ke kiri untuk belahan bumi Selatan. Hal ini terjadi sebagai akibat dari adanya pengaruh rotasi bumi.
b)      Perbedaan neveau air laut
Perbedaan neveau air laut ini bisa terjadi apabila angin berhembus secara terus-menerus, sehingga menyebabkan timbulnya arus. Arus tersebut terus bergerak  sehingga terjadi perpindahan  volome air laut  ke suatu tempat dan apda tempat lain terjadi pengurangan volume.dengan demikian sutau daerah, volume bertambah berarti kelebihan air ,oleh karena itu niveau  air laut lebih tinggi , tekanan lebih tinggi,di samping itu terjadi pula aur pengisi atau arus konvensasi.
c)      Perbedaan temperatur, salinitas, dsan kepadatan air laut.
Perbedaan temperatur menyebabkan perbedaan kepadatan air ,yang mengakibat kan pula perbedaan salinitas,sehingga menyebabkan terjadinya liran arus, aior yang lebih padat dan besar sinitasnya akan turun dan mengalir ke bawah yang di sebut dengan arus bawah,sebaliknya air yang mengalir ke permukaan sebagai arus permukaan.
Kemampuan arus untuk mengorasi tidak seberapa besar di bandingkan dengan gelombang yang menghantam ke daratan  di bagian shore  line, beach,cliff, dan lain sebagianya tetapi mampu mengangkut  bahan-bahan pada dasar laut dangkal, oleh karna itu arus bekerja sebagai faktoryang penting dalam proses sedimentasi pantai.

C.     Pasang naik  dan pasang surut (tide)
Gejala pasang di sebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari.Massa matahari sebetulnya jauh dari pada bulan tetapi matahari juga terletak jauh dari bumi.Oleh karna itu gaya tarik bulan menyebabkan pasang terasa lebih besar di bandingkan dengan gravitasi matahari.gejla pasang ini meliputi seluruh permukaan bumi..karna rotasi bumi ,maka setiap hari di sutu tempat akan mengalami dua kali pasang dan dua kali pasang surut yang periodenya antara 12 jam  25 menit.
Arus yang di timbulkan oleh adanya pasang surut ini cukup besar lebih-lebih daerah tersebut merupakan daerah yang sempit (teluk) misalnya.
Berikut ini contoh-contoh dari tempat dan kecepatan arus yang terjadi sebagia akibat dari adanya pasang surut  (Djamari dan Al Rasyid, 1980; 97),yaitu:
1.    Di Perancis (Cherbourg) kecepatan arus sekitar 6 – 9 mil / jam.
2.    Di selat-selat kepulauan Jepang dan Plipina kecepatan arus 8 – 10 mil /jam.
3.    Di Norwegiab (Skorstand Fjord ) kecapatannya mencapai 16 mil / jam.
4.    Falkland dan pulau – pulau British Colombia memcapai 11 -14 mil /jam.
Berdasakan contoh –contoh yang dikemukan di atas ternyata arus yang di sebabkan oleh pasang naik dan pasabg surut adalah cukup besar, sehingga kekutannya dapat ataun mampu mengangkut  materiak untuk di bawa dan di endapkan di tempat lain. Oleh karna itu , mempunyai peran dalam perkembangan wilayah pantai. Apakah apntai tersebut mengalami akresi atau erosi.
D.     Erosi marine dan bentuk lahan yang di hasilkan
Telah di kemikan bahwa gelombang merupakan faktor yang terpenting dalam pengikisan ,terutama gelombang pada waktu badai dan tsunami .namun dimikian .bukan hanya gelombang saja yang berpengaruh taerhadap penikisan /erisi marine,melainkan juga faktor :
*    Jenis dan daya tahan batuan
*    Stuktur batuan
*    Stabilitas pantai
*    Terbuka atau tidaknya pantai terhadap pengaruh gelombang
*    Dalamnya laut di pantai
*    Banyyak sedikit dan besar kecilnya material pengkis dan di angkut oleh gelombang
Erosi marine meliputi proses –proses korasi ( abrasi ), korasi dan atrisi.korasi atau abrasi memegang peranan penting apabila air banyak mengandung puing-puing dan bongkah –bongkah yang berpungsi sebagi alat pengikia pada saat di bawa gelombang dan menghantam tebing  atau dasra pantai. Tanpa materian yang di angkatpun gelombang mampi memecahkan /mengikis batuan di tebing pantai dengan kekuatan gelombang itu sendiri.oleh karana itu banyak sekali pantai- pantai yang di lindungi dengan beton- beton pemecah gelombang agar tidak sampai ke ketebing atu tepi pantai. Contoh ini dapat di kemukan di Merak Banten,daa tempat yang di beri baton pemecagh gelombang untuk tidak sampai menghantam jalan yang memang dekat dengan garis pantai. Kekuatan gelombang itu di perbesar pula  apabila batuan membentuk pantai mempunayaicelah –celah. Udara dalam celah itu jika mendapat tekanan dari gelomabang, maka udara berfungsi seolaah- olah sebagai pasak atau baji yang di tekan pada celah batuan tersebut . sedangakn bila air mundur ,udara dalam celah itu memuai denagn teba-tiba, sambil menimbulkan desakan ke samping .denagn demikian ,erosi marine oleh gelombang air laut dalam melarutkan batuan.
Dalam hal ini gelombang tentunya mempunyai pengaruh yang besar dalam pengikisan .oleh  karna itu ,timbul suatu pertanyaan ,yaitu sampai berapa dalam pengaruh yang di timbulkan oleh gelombang air laut ? untuk menjawab pertanyaan tersebut ,diu sampaikan mengenai pendapat Jhnson dalam Sudardja& Akub (1977 :97 ) menyatakan bahwa pengaruh gelombang tipe oskilator dapat mencapai kedalaman 200 m.
Proses pelapukan yang terjadi di daratan juga terjadi di mintakat pantai, tetapi terdapatnya air laut dan siklus pembahasan dan pengeringan akibat pasang surut yang menyebabkan adanay perbedaan.Perbedaan yang terjadi karna pembasahan dengan pengeringan akibat siklus pasang surut menimbulakn variasi pelapukan di pantai secara bersamaan yang di sebut dengan water layer  weathering (Sutikno, 1999: 42)daerah yang agresif terkena proses pelapukan lapisan air adalah pelapukan garam yangevaporasinya kuat dan terpengaruh oleh pasang surut harian.
Berdasarkan penjelasan yang telah di kemuka kan di atas, maka proses bentuk lahan pantai selalu menaglami perubahahn sebagai akibat bekerjanya proses geomorfik.secara garis besar proses geomorfik yang bekerja pada mintakat pantai . dapat di bedakan menjadi paroses distruksional yang cendrung merusak dan proses konstruksioanal yang cenderung membentuk,  bentuk lahan baru.kedua proses tersebut ke semuanya berpengaruh  terhadap kerekayasaan pantai.
Daerah pantai berdasarkan morfologinya , derh pantai di kelompokan ke dalam empat macam yaitu:
a.       Pantai bertebing terjal (cliff)
b.      Pantai bergisik
c.       Pantai berawa payau
d.      Pantai berterumbu karang

*      Pantai bertebing terjal ( cliff)
Pantai bertebing terjal merupakan bentuk lahan hasil bentukan erosi marin yang paling banyak terdapat. Bentukan dan roama cliff berbeda stu denagn yang lainya .cliff pada batuan beku akan lain dengan cliff pada batuan sedimen .pelapisan batuan sedimen misalanya akan berbeda dengan pelapissn yang miring dan lapisan mendatar,sebatas derah di atas ombak umumnya tertutup oleh vegetasi, sedang kan bagian bawahnya umumnya tertutup oleh aktivitas pasang surut dan gelombang mengikis bagian tebing, sehingga membentuk bekas-bekas abrasi seperti :

a.    Tebing (cliff)
b.    Tebing bergantung (notch)
c.    Ratan gelombang pasang surut
Pada daerah bertebing terjal panati bisanya berbentuk ( rocky beach) berkelok-kelok dengan banyak terdapat gerak massa  batuan (massa movementrocvall type.proses ini menyebabkan tebing bergerak mundur  (slope retreat ) khusnya pada pantai  yang proses abrasinya aktif. Apabiala bataun penyusun derah ini berupa batuan gamping atu batuan lain yang banyak memiliki retakan (joints) air pada derah pedalaman mengalir pada sitem retakan tersebut dan muncul  di daerah pesisir dan daerah pantai . Di Indinesia pantai bertebing terjal terdapat  di derah bagian Barat pulau Sumatra,pantai Selatan Pulau Jawa, Sulawesi,dan pulau –pulau Nusa Tenggara.
Tebing bergantung (nocth) juga merupakan cliff , hanya sja pada bagian tebing yang dekat dengan permukaan air laut melengkung ke daerah darat.sehingga pada tebing tersebut terdapat relung .Relung terjadi sebagi akibat dari atap relung tersebut tidak kuat, maka tebing tersebut akan runtuh dan tebing menjadi rata kembali dan di depan pantai derdapat banyak material berupa blok-blok atau bongkah-bongkah dengan berbagai ukuran.
Rataan gelombang pasang surut pada pantai bertebing terjalk ini merupakan suatu zona yang terkadang terendam air laut pada saat pasang naik dan terkadang keringpada saat air alut surut. Rataan  gelombang pasang sdurut ini sering juga merupakan beach dengan material yang bisa berupa material halis sampai kasar yng tergantung pada kekuatan  gelombang yang bekerja pada tebing pantai .
*      Pantai bergisik
Pantai bergisik ini merupakandarah pasang surut yang terdapat endapan material hasil abrasi. Material ini dapat berupa material halus dan juga bisa beruapa material yang kasar. Namun pantai bergisik tidak saja terdapat pada pantai cliff, tetaoi juga bisa terdapat pada derah pantai yang landai. Pada pantai yang landai material gisik ini kebanyakan berupa pasir , dan sebagian kecil berupa material dengan butiran kerikil sampai yang lebih besar . pada umum nya material pasir sutu gisik pantai berasal dari daerah pedalaman yang di bawah air sungai ke laut, kemudian di endapkan oleh arus laut se panjang pantai . gisik seperti ini dapat di jumpai di sekitar muara sungai.
*      Pantai berawa payau
Rawa payau juga menceritka daeah pantai yang ttumbuh atu akresi (accetion). Proses sedimentasi merupakan penyebab bertambahnya majunyapantai ke arah laut. Material penyusun umumnya berbutir halus dan medan ini berkembang pada lokasi yang gelombang nya kecil atau terhalang serta dengan kondisi air laut yamg relatif dangkal. Karana airnya payau , maka daerah ini kemungkina untuk pengembangannya sangat terbatas.rawa payau ini pada umumnya di tumbuhi oleh tumbuhan rawa payau atau bakau , nipah, dan tumbuhan-tubuhan lainya yang hidup di daerah payau. Tumbuhan bakau ini dapat berfungsi sebagai pemecah gelombang dan sebagi penghalang  pengikisan di pantai ,sebaliknya sedimentasi bisa terjadi. Oleh karna itu pantai mengalami akresi.peranan bakau di dalam merangsang pertumbuhan pantai terbukti jelas jikabakaunya hilang atau mati ,di tebang habis, maka yang terjadi adalah sebaliknya yaitu panyai mengalami erosi.
Pada pantai yang mengalami akresi umumnya terdapat urutan  (squense)tumbuhan yang ada yaitu bakau yang paling depan ,di belakang nya nipah, tumbuhan rawa air tawar /lahan basah. Batas teratas dari baku adalah setinggi permukaan air pasang maksimum. Permukaan air pasang tertinngiterjadi pada saat pasang purnama (pada saat bulan purnama) dan pasang burbani( pada saat bulan gelap/bulan mati).
*      Pantai berterumbu karang
Terumbu karang (coral reef)terbentuk oleh aktivitas binatang karang dan jasad renik lainya . proses ini terjadi pada areal- areal yang cukup luas .Bird  (1970 : 190- 193 ) pada inti na menyatakan bahwa bintang karang dapat hidup dengan beberapa  persyaratan kondisi yaitu
a.   Air jernih
b.  Suhu tidak lebih dari 18oC
c.   Kadar garam antara 27 -38 ppm
d.  Arus laut tidak deras
Terumbu karang yang banyak muncul ke permukaan banyak terdapat di kepualaun Indonesia . pada pulau- pulau karang yang terangkat umumnya banyak terdapat endapan puing –puing dan pasir koral di lepas pantai.ukuran butiran puing dan pasir lebih kasar ke arah datangnya ombak/ gelombang jika gelombang tanpa penghalang. Proses tektonik  sering berpengaruh pula terhadap terumbu karang. Atol  adalah hasil kombinasi proses binatang karang dengan proses tektonik yang berupa subsiden.
*      Hasil Pengendapan Marine
Hasil pengendapan marine dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu Beach dan Bar.
a.       Baech adalah timbunan puing batuan di sepanjang daerah yang terpotong gelombang yang sifatnya hanya sementara.mungkin sekali beach itu merupakan kesatuan yang sangat panjang ,tidak terputus- putus hingga mencapai ratusan km, tetapi daa pula yang hanya beberapa ratus meter dan merupakan kesatuan yang pendek-pendek. Apalagi  beach yang terjadi pada daerah-daerah teluk. Hal ini di sebabkan oleh adanya kekuatan ngelombang yang terpusat pada semenanjung ,hingga semenanjung merupakan pusat pengikisan . oleh karna itu semenanjung pada umumnya di akhiri oleh suatu cliff. Sebaliknya dengan tenaga gelombang itu di teluk–teluk hasil pengikisan di sebarkan sebagi beach. Beach sifatnya sementara ,karna sewaktu- waktu akan tersapu gelombang pada waktu air pasang , namun pada pantai yang bergeser  ke arah laut sifat beach lebih mantap.bahan pembentuk beach dapat bersal dari laut maupaun darat. Mungkin sebagian berasal dari darat dan sebagian dari laut. Pembentuk beach yang terpenting adalah gelombang yang bergerak maju searah denagan tujuan gelombang tanpa di imabngi denagn gerakan mundur  (solitary wave) dan osoilatory waves merupakan gelomabang yang bergerak membnetuk lingkaran , bergerak maju pada puncak ,naik di bagian depan mundur pada bagian lembah dan turun di bagian belakang gelombang, yang membantu meyediakan bahan.
b.      Bar adalh gosong pasir dan kerikil yang terletak pada dasar laut yang terjadi oleh pengerjaan arus  gelombang. Kadang-kadang gosong nuncul di atas permukaan laut dan kadang-kadang terandap seluruhnya oleh air laut. Bar ada beberapa macam yaitu meliputi,: spit, nehrung , mid,bay bar, bay mouth bar, looped bar, tombolo bar, tombolo, dan cusfate spit serta ofshore bar yang terpisah sama sekali dari daratan



BAB III
 PENUTUP

Kesimpulan

Wilayah pesisir merupakan daerah yang mencakup wilayah darat sejauh masih mendapta pengaruh dan sejauh amna wilayah laut masih mendapat pengaruh dari darat  (aliran air tawar & sedimen ). Ada beberapa faktor yang mempengarhi perkermbangan roman permukaan bumi di daerah pantai adalah a)gelombang, arus, dan pasang yang berlaku sebagai faktor pengikis, pengangkut dan pengendap, b)sifat bagian dartan yang mendapat pengaruh proses-proses marine. Jadi  apakah berupa dataran rendah, curam ,landai, dan dan bagai mana sifat batuannya, c) perubahan relatif dari ketinggian muka air laut.
Permukaan air laut senantiasa berubah- ubah. Hal ini mungkin berlaku lokal atau bisa berlaku pula untuk seluh pantai di muka bumi. Bersifat lokal itu dapat terjadi sebagai akibat dari pengruh pengangkatan atau penurunan daratan yang hanya meliputi daerah yang sempit, sedangkan perubahan muka air laut yang berlaku bagi seluruh permukaan bumi dapat di sebabkan oleh adanya pembekuan /pencairan es secara besar-besaran di daerah kutub, daya tampung laut yang berubah ,misalnya karana terjadi penurunan atau pengangkatan dasar laut yang luas ,sehingga permukaan air laut berubah secara keseluruhan, d)faktor alami yang lain ,sepaerti tumbuhnya binatang karang di daerah pantai, volkanisme, dan lain-lain,dan faktor manusia ,misalnya pembuatan pelabuhan,reklamasi pantai, pengeringan rawa pantai ,pembuatan jetti di pantai ,dan sebagainya yang ke semuanya dapat mempengaruhi perkembangn pantai.garis pantai dapat di bedakan menjadi tiga bagian,yaitu: fore shore , back shore& offshore.
Gelombang meruapakan faktor yang terpenting dalam pengikisan. Bun hanya gelombang saja yang berpengaruh terhadap pengikisan/ erosimarine, melainkan juga faktor: 1)jenis dan daya tahan batuan, 2) strutur batuan 3)stabilitas pantai 4)terbuka atu tidaknya pantai terhadap pengaruh gelombang 5)dalamnya laut di pantai 6) banyak sedikit & besar kecilnya matrial pengikis yang di angkut gelombang.Erosi marine meliputi proses-proses korasi (abrasi), korasi &atrisi.korasi/abrasi memegang peran penting apa bila air banyak menagndung puing-puingbdan bongkah-bongkah yang berfungsi sebagi alat pengikis pada saat di abwa gelombang dan meng hantam dasar tebing atau pantai.


                                                                   DAFTAR PUSTAKA


Djamari dan Al Rasyid, 1980 : 97
Lobeck, AK .(1930), Geomorphology, An Introduction to the study of lanscape, New Yokr and London :Mc Graw-Hill Book Company. Inc.
Sudarja Andiwikarta dan Akub Tisnasomantri, (1977),Geomorfologi Jilid II,  Bandung: Jurusan Pend. Geografi IKIP  Bandung.
Sunarto (1991/1992), Geomorfologi Dasar ,Yogyakarta : Pusat Antar Universitas  Ilmu Teknik UGM.
Sukmantalya, I Nyoman  K,Drs .M. Sc.(1995) pengenalan secara tinjau Geomorfologi dan Terpannya Melalui PJ Untuk uventarisasi Sumber daya  Lahan ,Cibinong :Bakosurtanal.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.